MAKALAH
Bahasa
Indonesia dan fungsinya
Makalah Ini
Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
“Bahasa indonesia”
Dosen
Pengampuh :
Binti
Rosyidah, M.Pd.i
Disusun Oleh :
1.
Reza aminulloh
2.
Mukhlishon
perdana
3.
Riskia
nandapurwanita
4.
Mohammad saiful
PROGRAM STUDY PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM
JURUSAN syariah
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTAHUL
‘ULA
NGLAWAK KERTOSONO NGANJUK
2018
KATA PENGANTAR
Segala
puji dan syukur bagi Allah SWT semoga kita semua selalu dalam lindungan-Nya.
serta Limpahan shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW beserta seluruh keluarga, sahabat, dan seluruh umatnya hingga
akhir zaman.
Alhamdulillah,
atas berkat rahmat serta bimbingan-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah dengan judul “Lahirnya Negara Islam Kepemimpinan
Rosululloh”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan
dalam mata kuliah Sejarah Islam di Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul ‘Ula,
Nglawak-Kertosono.
Dalam kesempatan
ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini dan kepada rekan-rekan yang
telah memberikan motivasi, baik moril maupun materil.
Semoga makalah
ini mendapat ridho Allah SWT dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.
7 oktober 2018
Kelompok
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Kita tahu bahwa
bahasa sebagai alat komunikasi lingual manusia, baik secara terlisan maupun
tertulis. Ini adalah fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan dengan status
dan nilai-nilai sosial. Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari, yang
di dalamnya selalu ada nilai-nilai dan status, bahasa tidak dapat ditinggalkan.
Ia selalu mengikuti kehidupan manusia sehari-hari, baik sebagai manusia anggota
suku maupun anggota bangsa. Karena kondisi dan pentingnya bahasa itulah, maka
ia diberi ‘label’ secara eksplisit oleh pemakainya yang berupa kedudukan dan
fungsi tertentu.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Bagaimanakan sejarah Bahasa Indonesia ?
2. Apa fungsi Bahasa Indonesia ?
3. Bagaimana kedudukan Bahasa Indonesia ?
1.3 Tujuan
Penelitian
1. Mendeskripsikan bagaimana
sejarah bahasa Indonesia.
2. Mengetahui fungsi Bahasa
Indonesia.
3. Mengetahui bagaimana
kedudukan Bahasa Indonesia.
1.4 Metode Penelitian
Metode yang di gunakan dalam penyusunan makalah ini
merupakan metode tinjauan kepustakaan yang bertujuan untuk mempelajari
buku-buku yang relevan dengan masalah yang di teliti karena penyusun tidak
melakukan tinjaun secara langsung terhadap objek pengamatan. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui fungsi
dan kedudukan bahasa Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Bahasa
bahasa yaitu sumber lambang bunyi yang arbitrer
yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama,
berkomunikasi dan mengidentifikasi diri.
2.2. Sejarah Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah hasil pertumbuhan dan
perkembangan bahasa Melayu. Untuk mengetahui perkembangan bahasa Melayu itu
diuraikan oleh S. Takdir Alisyahbana bahwa Negeri kita yang terdiri dari beribu-ribu
Pulau ini selayaknya mempunyai bahasa dan dialog yang begitu banyak, namun
bahasa dan dialog itu sebagian besar termasuk dalam satu rumpun bahasa-bahasa
Melayu. Sedangkan sebagian lagi termasuk dalam rumpun yang lebih besar, yaitu
rumpun bahasa Austronesia dan bahasa Melayu Polinesia.
Pertumbuhan bahasa Melayu telah menjadi bahasa
Indonesia dapat dikemukakan dengan rumus Matemetika yaitu: BM+bd+ba. Artinya
modal utama bahasa Indonesia sekarang adalah bahasa Melayu (arafem BL capital).
Kemudian diperkaya dengan sebagian kecil bahasa daerah dan bahasa Asing (bd dan
ba dengan garapan kecil). Sebelum kemerdekaan sebagian besar daerah Nusantara
telah diperkaya oleh bahasa Daerah dan bahasa Asing.
Sejak zaman penjajahan Belanda, bahasa Indonesia
(bahasa Melayu) telah diajarkan di Sekolah-sokolah. Di Bumi Putera (Jawa) tidak
dijadikan bahasa pengantar, akan tetapi masih dijadikan sebagai mata Pelajaran
sebanyak 2 jam sekali dalam satu Minggu dimulai pada kelas IV.
Ada beberapa faktor pendukung bahasa Melayu
diterima sebagai bahasa Indonesia adalah:
1.
Faktor luasnya pemakaian bahasa Melayu.
Dilihat dari bahasa Melayu yang diterima karena
bahasa Melayu ternyata sudah dipakai sebelum Abad ke-20 sebagai bahasa
perantara (lingun praca) yang hanya tidak dipakai di Nusantara ini, tetapi juga
digunakan sebagian besar daerah Asia Tenggara.
2.
Faktor diterimanya penggunaan bahasa Melayu dalam sastra.
Faktor ke dua diterimanya bahasa Melayu sebagai
bahasa Indonesia juga banyak digunakan dalam hasil-hasil sastra baik
bahasa Melayu rendah maupun tinggi. Rosadi mengungkapkan bahwa sejak abad ke 19
sudah banyak hasil-hasil satra bahasa Melayu yang ditulis orang-orang yang
berasal dari kepulawan Riau dan Sumatra. Hasil-hasil sastra itu sangat banyak
ditulis dengan bahasa Melayu tinggi.
3.
Faktor penggunaan bahasa Melayu dalam persurat kabaran.
Faktor diterimanya bahasa Melayu sebagai bahasa
Indonesia adalah telah digunakannya bahasa Melayu dalam surat kabar Nusantara.
Prosadi mengungkapkan bahwa pada akir abad ke-19 banyak surat kabar yang
dicetak menggunakan bahasa Melayu.
Faktor lainnya yang menyebabkan diterimanya bahasa
Melayu sebagai Indonesia adalah karena:
a. Letak goegrafis yang istimewa, karena
kediaman Bangsa melayu itu terletak di selat Malaka yang menjadi berhubungan
dan perdagangan yang sangat penting antara Barat dan Timur di lingkungan Asia
Tenggara.
b. Sifat bangsa Melayu yang perantau, pelayar
dan penjajah pulau-pulau.
c. Menjadi bahasa perhubungan bagi kekuasaan
politik kerajaan-kerajaan. Tidak kalah pentingnya bahasa Melayu dijadikan
sebagai alat pengembangan agama Islam yang dibawa oleh para pedagang keseluruh
kepulauan dan pengambangan agama Kristen yang dibawa portugis serta orang-orang
Eropa lainnya. Dengan demikian bahasa Melayu sebagai ligua praca sudah memenuhi
fungsinya sebagai bahasa Nasional.
2.3 Fungsi Bahasa Indonesia
Fungsi bahasa Indonesia dapat dibagi
menjadi 2 bagian, yaitu fungsi bahasa secara umum dan secara khusus.
a. Fungsi bahasa
secara umum:
1. Sebagai
alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri.
Mampu mengungkapkan gambaran, maksud, gagasan, dan
perasaan. Melalui bahasa kita dapat menyatakan secara terbuka segala sesuatu
yang tersirat di dalam hati dan pikiran kita. Ada 2 unsur yang
mendorong kita untuk mengekspresikan diri, yaitu:
· Agar menarik perhatian orang lain
terhadap diri kita.
· Keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua
tekanan emosi.
2. Sebagai
alat komunikasi.
Bahasa merupakan saluran maksud seseorang, yang
melahirkan perasaan dan memungkinkan masyarakat untuk bekerja sama. Komunikasi
merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Pada saat menggunakan
bahasa sebagai komunikasi, berarti memiliki tujuan agar para pembaca atau
pendengar menjadi sasaran utama perhatian seseorang. Bahasa yang dikatakan
komunikatif karena bersifat umum. Selaku makhluk sosial yang memerlukan orang
lain sebagai mitra berkomunikasi, manusia memakai dua cara berkomunikasi, yaitu
verbal dan non verbal. Berkomunikasi secara verbal dilakukan menggunakan
alat/media bahasa (lisan dan tulis), sedangkan berkomunikasi secara non verbal
dilakukan menggunakan media berupa aneka symbol, isyarat, kode, dan bunyi
seperti tanda lalu lintas/ sirene setelah itu diterjemahkan kedalam bahasa
manusia.
3. Sebagai
alat berintegrasi dan beradaptasi sosial.
Pada saat beradaptasi dilingkungan sosial,
seseorang akan memilih bahasa yang digunakan tergantung situasi dan kondisi
yang dihadapi. Seseorang akan menggunakan bahasa yang non standar pada saat
berbicara dengan teman-teman dan menggunakan bahasa standar pada saat berbicara
dengan orang tua atau yang dihormati. Dengan menguasai bahasa suatu bangsa
memudahkan seseorang untuk berbaur dan menyesuaikan diri dengan bangsa.
4. Sebagai
alat kontrol sosial.
Yang mempengaruhi sikap, tingkah laku, serta tutur
kata seseorang. Kontrolsosial dapat diterapkan pada diri sendiri dan
masyarakat, contohnya buku-buku pelajaran, ceramah agama, orasi ilmiah,
mengikuti diskusi serta iklan layanan masyarakat. Contoh lain yang menggambarkan
fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan
adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis merupakan salah satu cara yang
sangat efektif untuk meredakan rasa marah kita.
b. Fungsi
bahasa secara khusus:
1. Mengadakan
hubungan dalam pergaulan sehari- hari.
Manusia adalah makhluk sosial yang tak terlepas
dari hubungan komunikasi dengan makhluk sosialnya. Komunikasi yang berlangsung
dapat menggunakan bahasa formal dan non formal.
2. Mewujudkan
seni (sastra).
Bahasa yang dapat dipakai untuk mengungkapkan
perasaan melalui media seni, seperti syair, puisi, prosa dll. Terkadang bahasa
yang digunakan yang memiliki makna denotasi atau makna yang tersirat. Dalam hal
ini, diperlukan pemahaman yang mendalam agar bisa mengetahui makna yang
ingin disampaikan.
3. Mempelajari
bahasa-bahasa kuno.
Dengan mempelajari bahasa kuno, akan dapat
mengetahui peristiwa atau kejadian dimasa lampau. Untuk mengantisipasi kejadian
yang mungkin atau dapat terjadi kembali dimasa yang akan datang, atau hanya
sekedar memenuhi rasa keingintahuan tentang latar belakang dari suatu hal.
Misalnya untuk mengetahui asal dari suatu budaya yang dapat ditelusuri melalui
naskah kuno atau penemuan prasasti-prasasti.
4. Mengeksploitasi
IPTEK.
Dengan jiwa dan sifat keingintahuan yang dimiliki
manusia, serta akal dan pikiran yang sudah diberikan Tuhan kepada manusia, maka
manusia akan selalu mengembangkan berbagai hal untuk mencapai kehidupan yang
lebih baik. Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia akan selalu didokumentasikan
supaya manusia lainnya juga dapat mempergunakannya dan melestarikannya demi
kebaikan manusia itu sendiri.
2.4 Kedudukan
Bahasa Indonesia
Kedudukan
Bahasa Indonesia terdiri dari :
a.
Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional
Fungsi Bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai
bahasa nasional:
1.Bahasa Indonesia berfungsi sebagai Lambang
kebanggaan kebangsaan
Bahasa Indonesia mencerminkan nilai – nilai sosial
budaya yang mendasari rasa kebangsaan kita. Atas dasar kebanggaan ini , Bahasa
Indonesia harus kita pelihara dan kita kembangkan. Serta harus senantiasa kita
bina rasa bangga dalam menggunakan Bahasa Indonesia.
2.Bahasa Indonesia berfungsi sebagai lambang
identitas nasional
Bahasa Indonesia dapat memiliki identitasnya
apabila masyarakat pemakainya yang menggunakannya membina dan mengembangkannya
sehingga bersih dari unsur – unsur bahasa lain.
3.Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat
perhubungan antar warga, antar daerah, dan antar budaya
Dengan adanya Bahasa Indonesia kita dapat
menggunakannya sebagai alat komunikasi dalam berinteraksi/berkomunikasi dengan
masyarakat-masyarakat di daerah (sebagai bahasa penghubung antar warga, daerah,
dan buadaya).
4.Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat yang
memungkinkan penyatuan berbagai – bagai suku bangsa dengan latar belakang
sosial budaya dan bahasanya masing – masing kedalam kesatuan kebangsaan
Indonesia.
Dengan bahasa Indonesia memungkinkan berbagai suku
bangsa mencapai keserasian hidup sebagai bangsa yang bersatu dengan tidak perlu
meninggalkan identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai – nilai sosial
budaya serta latar belakang bahasa daerah yang bersangkutan.
b. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara
Fungsi Bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai
bahasa Negara:
1.Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa resmi
kenegaraan
Sebagai bahasa resmi kenegaraan , bahasa Indonesia
dipakai didalam segala upacara, peristiwa dan kegiatan kenegaraan baik dalam
bentuk lisan maupun tulisan.
2.Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa
pengantar didalam dunia pendidikan
Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar yang
digunakan di lembaga – lembaga pendidikan mulai dari taman kanak – kanak sampai
dengan perguruan tinggi diseluruh Indonesia.
3.Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat
perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan
Bahasa Indonesia dipakai bukan saja sebagai alat
komunikasi timbal – balik antara pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan saja
sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar suku , melainkan juga sebagai
alat perhubungan didalam masyarakat yang sama latar belakang sosial budaya dan
bahasanya.
4.Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat
pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bahasa Indonesia adalah satu – satunya alat yang
memungkinkan kita membina dan mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa
sehingga ia memikili ciri – ciri dan identitasnya sendiri ,yang membedakannya
dari kebudayaan daerah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Bahasa
Indonesia adalah hasil pertumbuhan dan perkembangan bahasa Melayu. Untuk
mengetahui perkembangan bahasa Melayu itu diuraikan oleh S. Takdir Alisyahbana
bahwa Negeri kita yang terdiri dari beribu-ribu Pulau ini selayaknya mempunyai
bahasa dan dialog yang begitu banyak, namun bahasa dan dialog itu sebagian
besar termasuk dalam satu rumpun bahasa-bahasa Melayu. Sedangkan sebagian lagi
termasuk dalam rumpun yang lebih besar, yaitu rumpun bahasa Austronesia dan
bahasa Melayu Polinesia.
2. Fungsi
Bahasa Indonesia
a. Fungsi bahasa
secara umum:
1. Sebagai
alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri.
2. Sebagai
alat komunikasi.
3. Sebagai
alat berintegrasi dan beradaptasi sosial.
4. Sebagai
alat kontrol sosial.
b. Fungsi
bahasa secara khusus:
1. Mengadakan
hubungan dalam pergaulan sehari- hari.
2. Mewujudkan
seni (sastra).
3. Mempelajari
bahasa-bahasa kuno.
4. Mengeksploitasi
IPTEK.
3. Kedudukan
Bahasa Indonesia
a. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional
b. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara
3.2 Saran
1. Kita harus memahami fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional,
2. Penggunaan bahasa Indonesia yang sesuai dengan fungsi dan kedudukannya,
dan
3. Kita
harus berbahasa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
No comments:
Post a Comment